Ini cerita tentang seorang pemuda yang duduk
dibangku SMA dan sekelas denganku waktu kelas 1 dan kelas 2.
Pemuda ini tampan, yaaaaah mungkin dia paling
tampan dibarisan kelasku sewaktu Ospek SMA, namanya sony harusnya sono karena nama aslinya wicaksono J
Aku sempat disuruh kakak osis untuk duduk dengan
sony, yang pada awalnya aku duduk bersama vira dan sony duduk bersama muslim.
Setelah ospek selesai posisi dudukpun kembali normal. kami berteman bahkan vira sempat pacaran sama
sony waktu kelas satu walaupun hanya beberapa pekan saja.
Selama berteman dengannya dikelas 1 menurutku dia
orang yang mengagumkan karena kepintarannya dan kesupelannya dengan semua orang
dan dia juga jadi salah satu kebanggan wali kelasku waktu itu karena
mendapatkan pringkat 3 walaupun masih dibawah muslim dengan peringkat 1 nya,
tetap saja aku kalah pinter dengannya.
Tak disangka aku vira dan sony sekelas lagi dikelas
2, tapi sayang pertemanan kami hanya sebentar dikelas ini karena aku harus
kehilangannya yaaaaaaaaaaaaah dia pergi jauh untuk selama-lamanya L
Waktu itu kami mendapatkan seorang guru bahasa
inggris yang cantik baik dan sangat sangat sabar namanya bu esti.
Tanggal 10 April bu esti tepat berulang tahun, dan
kami satu kelas meminta izin untuk datang kerumah bu esti sekedar merayakan
ulang tahunnya.
Perjalanan yang sudah direncanakan seminggu
sebelumnya membuat cerita lain, pagi hari kami berkumpul dirumah soni untuk
berangkat kerumah bu esti, namun sebelum sampai dikediaman bu esti sony yang
membonceng vira mengalami kecelakan menabrak sebuah angkot didaerah depok.
Shock kaget karena pada kecelakaan itu sahabatku
vira terpental jauh dari titik kecelakan aku turun dari motor berlari sambil berfikir bahwa keadaan vira
gawat atau kritis kemudian aku berusaha mengangkat vira dari tengah jalan raya
itu.
Ternyata vira dalam keadaan sadar, ku Tanya
keadaannya dia hanya menangis kesakitan sambil menyebutkan kata mami berulang kali.
Ku hampiri sony yang telah dikerubungi teman-teman
lain ternyata keadaan sony lebih parah L
dari mulut dan telinganya keluar darah merah yang bercampur darah putih, tak
lama akhirnya sony dibawa kerumah sakit menggunakan angkot yang ditabraknya dan
didalam angkot itu ada aku vira reza sony.
Setibanya kami dirumah sakit sang dokter menyuruhku
mendaftarkan nama temanku diadministrasi sambil berseru “keadaan temanmu gawat,
cepat hubungi keluarganya”
Air mata tak terbendung saat kami menelfon orang
tuanya, tapi sayang sebelum orang tua sony sampai dirumah sakit ini sony sudah
tidak ada,
Sungguh ku menyesal keadaan ini, aku harus
kehilangan orang yang begitu baik.
Selamat jalan kawanku…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar